MOROTAI,Gapi72 – Langkah politik Wakil Bupati Pulau Morotai, Rio Christian Pawane, untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Maluku Utara periode 2025-2028, telah memantik gelombang kritik tajam dari parlemen daerah. Sorotan utama datang dari Wakil Ketua II DPRD Morotai, Erwin Sutanto, yang secara terbuka mempertanyakan prioritas dan komitmen Rio Pawane sebagai pejabat publik.
Erwin Sutanto dengan tegas menyatakan bahwa pencalonan Rio Pawane ini menunjukkan inkonsistensi yang mencolok antara tanggung jawabnya sebagai Wakil Bupati dan ambisi pribadinya. “Janji politik yang diusung bersama Bupati Rusli Sibua untuk kemajuan Morotai hingga kini belum terbukti secara signifikan di lapangan. Namun, Pak Wakil kini justru sibuk dengan agenda kampanye untuk HIPMI. Seharusnya, fokus utama beliau adalah menuntaskan janji-janji dan mengurus Morotai terlebih dahulu,” ujar Erwin dengan nada prihatin, pada hari Rabu (1/10/2025).
Menurut Erwin, program-program yang digembar-gemborkan Rio Pawane dalam konteks HIPMI, seperti hilirisasi kelapa dan peningkatan sektor pariwisata, terasa tidak sejalan dengan realitas dan kondisi Morotai saat ini. Ia menyoroti data Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata yang hanya mencapai Rp18 juta per tahun. Angka ini sangat kontras dengan alokasi anggaran yang hampir menyentuh Rp1 miliar untuk penyelenggaraan festival pariwisata. “Ini adalah bentuk pemborosan anggaran yang tidak menghasilkan dampak nyata bagi daerah. Dana sebesar itu seharusnya bisa dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur atau pemberdayaan masyarakat yang lebih mendesak,” sindirnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Erwin juga menyoroti kinerja Rio Pawane selama 100 hari pertama menjabat sebagai Wakil Bupati yang dinilainya minim capaian pembangunan. Ia menyebutkan bahwa fokus utama pada periode tersebut justru terlihat pada kebijakan mutasi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pemecatan kepala desa, bukan pada program-program pro-rakyat yang dijanjikan. Kekhawatiran terbesar Erwin adalah potensi konflik kepentingan yang akan muncul jika Rio Pawane berhasil memimpin HIPMI. “Apakah beliau akan berdiri tegak untuk kepentingan rakyat Morotai yang telah memilihnya, ataukah akan lebih condong pada kepentingan pengusaha muda? Itu adalah dua hal yang sangat berbeda dan bisa menimbulkan bias dalam pengambilan kebijakan,” ucapnya, menekankan pentingnya integritas pejabat publik.
Hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi kepada Wakil Bupati Morotai, Rio Christian Pawane, terus dilakuka terkait tanggapan dari Wakil Ketua II DPRD Morotai belum membuahkan hasil.







