TERNATE, Gapi72 – Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, memimpin rapat daring krusial bersama Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, pada Selasa (7/10/2025). Pertemuan ini menegaskan komitmen pemerintah daerah dan Bulog dalam memperkuat ketahanan pangan, tidak hanya dari sisi ketersediaan beras, tetapi juga kesiapan infrastruktur penyimpanan dan distribusi yang andal di Maluku Utara.
Rapat tersebut secara khusus membahas tindak lanjut temuan beras berkualitas buruk di Gudang Bulog Ternate. Sebagai solusi cepat, Dirut Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan 520 ton beras bermutu baik dari Makassar untuk menggantikan stok yang rusak. “Sebanyak 250 ton telah tiba di Gudang Ternate, dan 270 ton lainnya dalam perjalanan dari Sulawesi Selatan,” jelas Rizal.
Beras dengan mutu rendah yang ditemukan akan menjalani uji laboratorium dan reprosesing. Stok yang masih layak akan ditata ulang, sementara yang tidak layak konsumsi akan dialihkan fungsinya menjadi pakan ternak, memastikan tidak ada pemborosan dan tetap bermanfaat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, sebagai dukungan terhadap program nasional kemandirian pangan yang dicanangkan Presiden, Bulog akan membangun 100 gudang di seluruh Indonesia, dan enam di antaranya akan berlokasi di Maluku Utara. Gudang-gudang baru ini akan dibangun di Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Kepulauan Sula, Pulau Morotai, Pulau Taliabu, dan Halmahera Timur. Masing-masing gudang dirancang dengan kapasitas sekitar 3.500 ton, sehingga total kapasitas penyimpanan di Maluku Utara akan bertambah signifikan hingga 21.000 ton. Pembangunan ini akan didanai oleh pemerintah pusat, sementara pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan lahan.
Selain pembangunan gudang, Bulog juga akan melakukan survei operasional Rice Milling Unit (RMU) dan dryer di daerah dengan potensi pertanian tinggi seperti Halmahera Timur, Halmahera Tengah, dan Morotai, guna mendukung peningkatan kualitas dan nilai tambah produk pertanian lokal.
Enam kabupaten yang terpilih telah menyatakan kesiapannya menyediakan lahan untuk pembangunan gudang. Sementara itu, Halmahera Barat, yang telah menyerahkan aset lahan sejak 2018, diusulkan menjadi lokasi strategis untuk Kantor Wilayah Bulog Maluku Utara.
Dirut Bulog menargetkan pembangunan gudang di daerah yang lahannya sudah siap dapat dimulai sebelum Maret 2026, dengan prioritas utama di wilayah sentra pangan seperti Halmahera Timur.
Menutup rapat, Wagub Sarbin Sehe menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Maluku Utara, bersama Bulog dan pemerintah kabupaten/kota, akan terus memperkuat koordinasi untuk mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur pangan ini. “Ini adalah langkah penting untuk memastikan setiap warga Maluku Utara memiliki akses pada pangan yang aman, cukup, dan terjangkau,” pungkasnya, menekankan pentingnya kolaborasi demi kesejahteraan masyarakat.







