TERNATE, Gapi72 – Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Maluku Utara terus menunjukkan kemajuan berarti berkat kolaborasi erat antara masyarakat dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Program ini, yang merupakan inisiatif prioritas dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara, bertujuan meningkatkan kualitas hidup warga melalui penyediaan hunian yang layak.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Maluku Utara, Musrifa Al Hadar, menyampaikan kepada awak media pada Kamis (16/10) bahwa program RTLH berfokus pada tiga aspek utama: pembangunan dapur sehat, peningkatan/rehabilitasi rumah, serta pembangunan rumah baru. “Intervensi yang diberikan sangat spesifik, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing keluarga setelah melalui verifikasi teknis oleh Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL),” jelasnya. TFL berperan sebagai pendamping masyarakat penerima manfaat.
“Saat ini, proses pembangunan berjalan intensif dengan dukungan penuh dari masyarakat dan TNI. Distribusi bahan bangunan telah mencapai 80%, dan secara keseluruhan, progres pembangunan telah mencapai 50%. Bahkan, beberapa rumah sudah rampung,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Firman, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) program kawasan permukiman, merinci wilayah yang menjadi fokus program RTLH:
– Halmahera Timur: 120 rumah
– Ternate: 25 rumah
– Halmahera Selatan: 47 rumah
– Halmahera Utara: 150 rumah
– Halmahera Barat: 120 rumah
– Kepulauan Sula: 10 rumah
– Tidore Kepulauan: 30 rumah
“Progres pembangunan di lapangan sangat dinamis, mengingat pengerjaannya dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat. Namun, kami optimis target akan tercapai berkat semangat dan kerja keras semua pihak,” pungkas Firman.







