TERNATE, Gapi72 – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Maluku Utara (Malut) kembali melancarkan kritik pedas terhadap kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Malut terkait tujuh proyek prioritas tahun 2024. GPM mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera turun tangan mengusut tuntas dugaan praktik korupsi yang merugikan negara dan masyarakat.
Ketua DPD GPM Malut, Sartono Halek, dengan nada berapi-api menyatakan bahwa tujuh proyek yang didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut terindikasi kuat bermasalah sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan. Proyek-proyek tersebut meliputi pembangunan jalan di Sanana, Payahe, Saketa, dan Kao, serta proyek irigasi di Aha (Morotai), Weda, dan Gane Timur.
“Kami tidak ingin Maluku Utara menjadi sarang korupsi! APH harus segera bertindak, jangan biarkan para koruptor merajalela dan menghancurkan masa depan daerah ini,” seru Sartono.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
GPM menuding adanya sejumlah kejanggalan dalam proyek-proyek tersebut, seperti perencanaan yang amburadul, anggaran yang membengkak tanpa alasan jelas, penggunaan material berkualitas rendah, serta pelaksanaan proyek yang asal-asalan. Akibatnya, kualitas pembangunan menjadi buruk dan tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
Sartono menambahkan, “Kami punya bukti-bukti kuat terkait dugaan korupsi ini. Jika APH tidak segera bertindak, kami akan turun ke jalan dengan massa yang lebih besar untuk menuntut keadilan.
Sementara itu, mantan Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Malut, Sofyan Kamarulla, yang saat itu menjabat sebagai Plt. Kepala Dinas, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait tujuh proyek prioritas tersebut, menjawab singkat bahwa proyek-proyek tersebut dilanjutkan.
Ia pun menjelaskan, bahwa tujuh program prioritas tersebut meliputi empat ruas jalan, yaitu:
1. Ruas jalan di Sanana
2. Ruas jalan di Payahe
3. Ruas jalan di Saketa
4. Ruas jalan di Kao
Selain itu, terdapat tiga kegiatan irigasi, yaitu:
1. Irigasi di Aha, Morotai
2. Irigasi di Weda
3. Irigasi di Gane Timur
Ketika ditanya mengenai total anggaran yang dialokasikan untuk tujuh proyek tersebut dan apakah sudah terealisasi sepenuhnya, ia justru mengarahkan wartawan untuk datang ke Kantor Dinas PUPR Malut. “Ada waktu ke kantor da,” singkatnya.







