APBD Maluku Utara 2026: Prioritaskan Gaji Birokrat, Rakyat Gigit Jari?!

- Penulis Berita

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:42

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SOFIFI, Gapi72 – Di tengah ancaman resesi dan kesulitan ekonomi yang menghimpit rakyat, Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Maluku Utara tahun 2026 justru memicu badai kritik dari Fraksi Partai Gerindra DPRD Malut. Pasalnya, alih-alih berpihak pada kepentingan rakyat, APBD 2026 diduga lebih memprioritaskan “kenikmatan” para birokrat.

Juru Bicara Partai Gerindra DPRD Malut, Mislan Syarif, dengan nada berapi-api mengungkapkan bahwa proyeksi belanja daerah dalam RAPBD 2026 merosot tajam hingga Rp 679 miliar (19,41 persen) menjadi hanya Rp 2,819 triliun. Penurunan ini berdampak pada semua sektor, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga pelayanan kesehatan.

“Ironisnya, di saat anggaran untuk rakyat dipangkas habis, belanja pegawai justru melonjak dari Rp 1,165 triliun menjadi Rp 1,258 triliun! Ini namanya menari di atas penderitaan rakyat!” ujar Mislan dengan geram. Fraksi Gerindra menuding, kenaikan belanja pegawai ini adalah bentuk pemborosan dan ketidakpedulian terhadap nasib rakyat kecil.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami tidak akan tinggal diam! Anggaran ini adalah amanah rakyat, bukan bancakan para birokrat!” tegasnya.

Mislan juga menyoroti penurunan drastis belanja barang dan jasa sebesar Rp 489 miliar. “Apakah ini berarti pemerintah akan mengurangi subsidi untuk rakyat miskin? Apakah ini berarti kualitas pendidikan dan kesehatan akan semakin terpuruk?” tanyanya retoris.

Fraksi Gerindra berjanji akan mengusut tuntas dugaan “permainan” di balik APBD 2026 ini, dan membawa masalah ini ke ranah hukum jika diperlukan. Rakyat Maluku Utara pantas mendapatkan APBD yang adil, transparan, dan pro-rakyat. tegasnya

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Geger! Gubernur Malut Panik Dicecar Soal Tambang Ilegal di KPK
Wawali Tidore Beri Ultimatum: Proyek DAK Harus Capai 75% di November
GPM Malut Desak APH Usut Dugaan Penyelewengan Dana Pemeliharaan Kawasan Sofifi
Fraksi Golkar DPRD Malut “Sentil” APBD 2026: Ada Aroma Anggaran Fiktif
Pemprov Malut Dihujat Habis-Habisan! Rp15,8 Miliar Lenyap untuk Kemewahan Gubernur, GPM Malut Geram Sentil DPRD Mandul
14 Petinju: Satu Mimpi Mengukir Kejayaan Maluku Utara di Kejurnas Palu.
Anggaran DAK PUPR Malut Dipertanyakan, Proyek Jalan dan Irigasi Terindikasi Bermasalah, APH Diminta Lakukan Investigasi Mendalam.
IKDAR Malut: Merajut Mimpi dari Makeang untuk Maluku Utara Gemilang  

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 10:15

Geger! Gubernur Malut Panik Dicecar Soal Tambang Ilegal di KPK

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:48

Wawali Tidore Beri Ultimatum: Proyek DAK Harus Capai 75% di November

Selasa, 21 Oktober 2025 - 12:03

GPM Malut Desak APH Usut Dugaan Penyelewengan Dana Pemeliharaan Kawasan Sofifi

Selasa, 21 Oktober 2025 - 08:01

Fraksi Golkar DPRD Malut “Sentil” APBD 2026: Ada Aroma Anggaran Fiktif

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:42

APBD Maluku Utara 2026: Prioritaskan Gaji Birokrat, Rakyat Gigit Jari?!

Senin, 20 Oktober 2025 - 05:07

14 Petinju: Satu Mimpi Mengukir Kejayaan Maluku Utara di Kejurnas Palu.

Minggu, 19 Oktober 2025 - 08:57

Anggaran DAK PUPR Malut Dipertanyakan, Proyek Jalan dan Irigasi Terindikasi Bermasalah, APH Diminta Lakukan Investigasi Mendalam.

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 11:12

IKDAR Malut: Merajut Mimpi dari Makeang untuk Maluku Utara Gemilang  

Berita Terbaru