TERNATE, Gapi72 – Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggelar Forum Diskusi Pengembangan Investasi Sektor Pariwisata di Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Ternate. Kegiatan yang berlangsung dini hari di Hotel Batik dikukuhkan dengan sambutan langsung dari Kepala Dinas PTSP Nirwan M.T Ali.

Hadir dalam acara tersebut berbagai tokoh penting, antara lain pimpinan OPD Provinsi Maluku Utara, Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara, Fakultas Perikanan Universitas Khairun (UNKHAIR) Ternate, Fakultas Pertanian dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate, Wildlife Conservation Society (WCS) Maluku Utara, dan Rare Conservation Ternate, serta para narasumber.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Nirwan M.T Ali menyampaikan puji syukur karena acara yang disebutkan sebagai “langkah awal strategis” dapat terlaksana. Ia menekankan bahwa Maluku Utara memiliki potensi pariwisata bahari yang luar biasa – mulai dari keindahan perairan, keragaman hayati laut, terumbu karang, hingga budaya maritim yang unik – yang menjadi modal besar untuk menjadikan daerah ini sebagai destinasi unggulan di kawasan timur Indonesia.
“Sebagian besar potensi ini berada di KKPD yang memiliki nilai ekologis tinggi. Oleh karena itu, pengembangannya tidak bisa sembarangan, harus berlandaskan prinsip keberlanjutan, pelestarian ekosistem, dan pengelolaan berbasis komunitas,” ujar Nirwan.
Acara ini juga menjadi wadah untuk membahas diversifikasi investasi di Maluku Utara, yang selama ini sangat bergantung pada sektor pertambangan. Data menunjukkan, realisasi investasi Triwulan III 2025 mencapai Rp 61,99 triliun (74,37% dari target Rp 83,63 triliun), yang didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) sektor pertambangan logam dasar nikel sebesar 90,96%. Sementara itu, realisasi investasi sektor pariwisata masih rendah – pada tahun 2024 hanya sebesar Rp 3,14 miliar yang terpusat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai.
Nirwan menekankan bahwa forum ini adalah wujud keseriusan DPMPTSP dalam meningkatkan promosi investasi daerah. Melalui kolaborasi Pentahelix (pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan media), diharapkan dapat lahirkan dokumen Investment Project Ready to Offer (IPRO) yang berkualitas. Dokumen ini akan menjadi instrumen resmi untuk mempromosikan peluang investasi pariwisata di KKPD kepada investor nasional dan internasional, yang memuat rincian potensi, kelayakan, analisis lingkungan, model bisnis, skema kemitraan masyarakat, serta perlindungan kawasan konservasi.
“Akhir kata, saya berharap forum ini menghasilkan pemikiran strategis, kebijakan, dan langkah tindak lanjut konkret. Mari kita bersama-sama membangun Maluku Utara menjadi destinasi wisata bahari yang unggul, berdaya saing, dan tetap menjaga kelestarian lingkungan laut yang menjadi identitas kita,” tutup Nirwan dalam sambutannya.







