Fakta Baru Skandal PPPK Malut, Nama Titipan Pejabat Lolos Seleksi

- Penulis Berita

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 17:51

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TERNATE, Gapi72 — Skandal seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II formasi 2024 lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara kembali menyeruak dengan temuan baru. Setelah sebelumnya 31 peserta dibatalkan kelulusannya karena dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS), kini terungkap sejumlah nama yang diduga “titipan” pejabat justru aman dan tetap diluluskan.

Seorang ASN Pemprov Malut yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, peserta yang dibatalkan rata-rata tidak memiliki “bekingan” pejabat, sehingga dengan mudah diusut dan dibatalkan Inspektorat. Namun, beberapa nama dengan dukungan pejabat masih bertahan meski status honornya bermasalah.

“Bahkan ada yang baru honor setahun lebih, ada sopir yang dibuatkan surat aktif sebagai tenaga teknis, hingga akhirnya lolos seleksi PPPK. Sementara 31 orang yang tanpa dukungan pejabat, langsung dibatalkan,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (22/8).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menyoroti kejanggalan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD), khususnya nama Seri Tamara Losu dan satu honorer lain yang tercatat baru bekerja pada Maret 2024, namun tetap dinyatakan lulus. Begitu pula sejumlah honorer di Inspektorat dan Sekretariat DPRD Malut yang tidak sesuai kualifikasi, tetapi tetap aman dari investigasi.

Selain itu, nama Imran Hi. Ali, yang disebut-sebut keponakan Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Malut, Abubakar Abdullah, juga menjadi sorotan. Informasi yang diperoleh, Imran hanya honor di Biro Umum selama Agustus–Desember 2023. Anehnya, ia justru diloloskan kategori R4 (non-database).

“Kalau betul dia honor di Dikbud Malut, mestinya lulus di kategori R3 (database). Kenapa malah buat surat pernyataan di Biro Umum, ditandatangani Karo Umum, padahal statusnya tidak jelas?” imbuh sumber tersebut.

Temuan ini semakin memperkuat dugaan adanya praktik mafia seleksi PPPK di lingkup Pemprov Malut. Publik kini menunggu langkah tegas Gubernur Sherly Tjoanda Laos untuk membenahi kekacauan birokrasi yang kian terungkap ke permukaan.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Geger! Gubernur Malut Panik Dicecar Soal Tambang Ilegal di KPK
Wawali Tidore Beri Ultimatum: Proyek DAK Harus Capai 75% di November
GPM Malut Desak APH Usut Dugaan Penyelewengan Dana Pemeliharaan Kawasan Sofifi
Fraksi Golkar DPRD Malut “Sentil” APBD 2026: Ada Aroma Anggaran Fiktif
APBD Maluku Utara 2026: Prioritaskan Gaji Birokrat, Rakyat Gigit Jari?!
Pemprov Malut Dihujat Habis-Habisan! Rp15,8 Miliar Lenyap untuk Kemewahan Gubernur, GPM Malut Geram Sentil DPRD Mandul
14 Petinju: Satu Mimpi Mengukir Kejayaan Maluku Utara di Kejurnas Palu.
Anggaran DAK PUPR Malut Dipertanyakan, Proyek Jalan dan Irigasi Terindikasi Bermasalah, APH Diminta Lakukan Investigasi Mendalam.
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 10:15

Geger! Gubernur Malut Panik Dicecar Soal Tambang Ilegal di KPK

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:48

Wawali Tidore Beri Ultimatum: Proyek DAK Harus Capai 75% di November

Selasa, 21 Oktober 2025 - 12:03

GPM Malut Desak APH Usut Dugaan Penyelewengan Dana Pemeliharaan Kawasan Sofifi

Selasa, 21 Oktober 2025 - 08:01

Fraksi Golkar DPRD Malut “Sentil” APBD 2026: Ada Aroma Anggaran Fiktif

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:42

APBD Maluku Utara 2026: Prioritaskan Gaji Birokrat, Rakyat Gigit Jari?!

Senin, 20 Oktober 2025 - 05:07

14 Petinju: Satu Mimpi Mengukir Kejayaan Maluku Utara di Kejurnas Palu.

Minggu, 19 Oktober 2025 - 08:57

Anggaran DAK PUPR Malut Dipertanyakan, Proyek Jalan dan Irigasi Terindikasi Bermasalah, APH Diminta Lakukan Investigasi Mendalam.

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 11:12

IKDAR Malut: Merajut Mimpi dari Makeang untuk Maluku Utara Gemilang  

Berita Terbaru