HALUT, Gapi72 – Masyarakat di lima desa di Kecamatan Malifut, Halmahera Utara, terpaksa urunan dana untuk memperbaiki jalan Panaburu yang kondisinya memprihatinkan. Inisiatif ini muncul akibat kekecewaan mendalam terhadap pemerintah daerah yang dinilai abai terhadap infrastruktur penting tersebut.
Dana patungan yang terkumpul dari warga Desa Tomabaru (Balisosang), Tahane, Sosol, Samsuma, dan Matsa bervariasi antara Rp50 ribu hingga Rp250 ribu. Namun, partisipasi terbatas hanya pada warga yang memiliki lahan perkebunan di kawasan Panaburu.
“Jalan ini sudah puluhan tahun rusak parah, tapi tidak ada perhatian dari pemerintah. Setiap pilkada, jalan ini cuma jadi janji kampanye,” ujar Antho, warga Desa Tahane, dengan nada geram.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ruas jalan Panaburu merupakan urat nadi perekonomian masyarakat petani di Malifut, terutama bagi warga Tomabaru, Tahane, Sosol, Samsuma, dan Matsa. Jalan ini menjadi akses utama untuk mengangkut hasil pertanian mereka.
Antho menambahkan, janji perbaikan jalan ini sudah berulang kali diucapkan oleh para pemimpin daerah. “Bupati sebelumnya, Frans Manery, juga janji mau bangun jalan ini, tapi tidak ada realisasinya. Sekarang, pemerintahan Piet Babuah juga sama saja. Wakil bupati Kasman Hi Ahmad sudah janji waktu kampanye, tapi sudah satu tahun ini belum ada tindakan,” ungkapnya dengan nada kesal.
Masyarakat Malifut sangat berharap pemerintah daerah segera menunaikan janji politiknya dan memprioritaskan pembangunan jalan Panaburu. “Kami sudah lelah menunggu. Jalan ini adalah hak kami,” tegas Antho.







