Morotai Darurat Tambang, Gibran Jadi Target Amuk Massa Jika Tak Berpihak pada Rakyat

- Penulis Berita

Minggu, 12 Oktober 2025 - 23:52

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MOROTAI Gapi72 – Genderang perang ditabuh! Kedatangan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Kabupaten Pulau Morotai disambut dengan penolakan keras dari Ketua Cabang Gerakan Pemuda Marhaenis (DPC-GPM) Pulau Morotai, Hamjad Mustika. Bukan karpet merah, melainkan tuntutan pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) yang menjadi ganjalan utama.

Hamjad Mustika dengan lantang menyatakan bahwa Gibran tidak pantas menginjakkan kaki di Morotai sebelum pemerintah pusat mencabut IUP milik PT. Ausindo Anugra Pasefik, PT. Karunia Arta Kamiling, serta PT. Intim Jaya Karya 1 dan 2. Keempat perusahaan tambang ini dianggap sebagai ancaman nyata bagi keberlangsungan hidup masyarakat Morotai.

“Jangan harap disambut dengan senyuman! Gibran datang, kami hadang dengan tuntutan! Cabut IUP tambang sialan itu sekarang juga!” seru Hamjad dengan nada berapi-api.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Hamjad, aktivitas tambang akan menjadi malapetaka bagi petani kopra, cengkeh, dan pala, serta sektor pariwisata dan perikanan yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah. “Morotai ini kaya raya dengan hasil bumi dan laut. Jangan biarkan kerakusan tambang merampas masa depan kami!” tegasnya.

Luas wilayah operasi keempat perusahaan tambang tersebut mencapai 9.069.00 hektare. Hamjad menilai, ini adalah bom waktu yang siap menghancurkan ekosistem laut dan mata pencaharian nelayan. “Laut kami tercemar, ikan-ikan mati, lalu kami mau makan apa? Tambang hanya membawa kerusakan dan kesengsaraan!”

Hamjad menegaskan bahwa kedatangan Gibran ke Morotai seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah pusat untuk menunjukkan keberpihakan kepada rakyat kecil. “Jangan datang hanya untuk tebar pesona, tapi datanglah dengan solusi! Cabut IUP tambang, selamatkan Morotai!”

“Kami tidak butuh janji manis! Kami butuh tindakan nyata! Kami menolak tambang, menolak kerusakan, dan menolak segala bentuk kebijakan yang menghisap darah rakyat Morotai!” pungkas Hamjad dengan nada penuh amarah.

Aksi penolakan ini menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat Morotai tidak akan tinggal diam melihat tanah mereka dirusak oleh kepentingan segelintir orang. Gibran diharapkan tidak hanya datang sebagai seorang wakil presiden, tetapi juga sebagai seorang pemimpin yang mampu mendengarkan aspirasi rakyat dan mengambil tindakan tegas demi keadilan dan kesejahteraan.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Wawali Tidore Beri Ultimatum: Proyek DAK Harus Capai 75% di November
Anggaran DAK PUPR Malut Dipertanyakan, Proyek Jalan dan Irigasi Terindikasi Bermasalah, APH Diminta Lakukan Investigasi Mendalam.
IKDAR Malut: Merajut Mimpi dari Makeang untuk Maluku Utara Gemilang  
Malut Terancam Krisis Rp10 Triliun, Gubernur Gandeng BPK, PAD Jadi Taruhan
Malut di Persimpangan Jalan: Antara WDP dan Krisis Keuangan Akibat Temuan BPK yang Terabaikan
RTLH Maluku Utara: Kolaborasi Masyarakat-TNI Pacu Progres Pembangunan, Distribusi Bahan Capai 80%
Jalan Tani Malifut: DPRD Geram, Anggaran Terbatas Bukan Alasan, Masyarakat Butuh Bukti
Malifut Gemilang: Sinergi Kades Baru Bangkitkan Desa Berbasis Adat dan Infrastruktur

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 10:15

Geger! Gubernur Malut Panik Dicecar Soal Tambang Ilegal di KPK

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:48

Wawali Tidore Beri Ultimatum: Proyek DAK Harus Capai 75% di November

Selasa, 21 Oktober 2025 - 12:03

GPM Malut Desak APH Usut Dugaan Penyelewengan Dana Pemeliharaan Kawasan Sofifi

Selasa, 21 Oktober 2025 - 08:01

Fraksi Golkar DPRD Malut “Sentil” APBD 2026: Ada Aroma Anggaran Fiktif

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:42

APBD Maluku Utara 2026: Prioritaskan Gaji Birokrat, Rakyat Gigit Jari?!

Senin, 20 Oktober 2025 - 05:07

14 Petinju: Satu Mimpi Mengukir Kejayaan Maluku Utara di Kejurnas Palu.

Minggu, 19 Oktober 2025 - 08:57

Anggaran DAK PUPR Malut Dipertanyakan, Proyek Jalan dan Irigasi Terindikasi Bermasalah, APH Diminta Lakukan Investigasi Mendalam.

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 11:12

IKDAR Malut: Merajut Mimpi dari Makeang untuk Maluku Utara Gemilang  

Berita Terbaru